Terimah kasih atas kunjungan saudara ke blog saya ini, mudah-mudah bermanfaat. Jazakumullah khairan katsiran

Jumat, 02 Maret 2012

Strategi Produk dan Distribusi

* Strategi Produk
Produk adalah sekumpulan atribut fisik, jasa, dan symbol yang didesain untuk memuaskan berbagai keinginan pelanggan.
Strategi produk lebih dari sekadar memproduksi barang dan jasa serta berfokus pada manfaat. Strategi produk termasuk juga merek, citra produk, garansi, atribut jasa, pengemasan, pengembangan produk baru, dan layanan konsumen.

* Klasifikasi barang dan jasa
Klasifikasi barang dan jasa konsumen
1.    Produk Convenience (convenience products)
2.    Produk Belanja (shopping products)
3.    Produk khusus (specialty products)
Produk convenience adalah jenis produk yang sering dicari konsumen, praktis, dan dengan sedikit usaha untuk memperolehnya. Contohnya : surat kabar, permen karet, popok sekali pakai, dan roti.
Produk belanja adalah produk yang cenderung dibeli setelah pembeli membandingkannya dengan produk-produk pesaing.
Produk khusus adalah produk dimana pembeli bersedia melakukan usaha khusus untuk mendpatkannya. Pembeli sudah mengenal barang tersebut dan memahami tidak ada substitusi yang setara. Contohnya : mobil Jaguar.
Produk belanja untuk seseorang mungkin akan menjadi produk convenience bagi orang lain. Setiap klasifikasi jenis produk berdasarkan pola membeli konsumen.

Klasifikasi barang bisnis
Produk bisnis adalah barang dan jasa yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan mencakup mesin, peralatan, bahan mentah, suku cadang komponen, dan bangunan yang digunakan untuk menghasilkan produk lain untuk dijual kembali. Produk-produk yang tahan lama dan relative mahal disebut barang modal (capital items). Produk-produk yang murah yang dikonsumsi selama satu tahun dinamakan barang beban (expense items).

Lini Produk dan Bauran Produk
Lini produk (product line) adalah sekelompok produk yang terkait ditandai oleh kesamaan fisik atau dimaksudkan untuk pasar yang sama.
Bauran produk adalah pilihan lini produk dan penawaran individual dari perusahaan.

* Daur Hidup Produk
Tahap dari Daur Hidup Produk :
1.    Perkenalan
2.    Pertumbuhan
3.    Kematangan
4.    Penurunan
Perkenalan
Pada tahap perkenalan, perusahaan mencoba untuk mempromosikan permintaan atas penawaran baru, menginformasikan pasar tentang produk tesebut, memberikan sampel untuk mendorong konsumen melakukan pembelian percobaan produk, dan menjelaskan fitur, kegunaan, dan manfaatnya.



Pertumbuhan
Pada tahap ini penjualan meningkat dengan cepat ketika para pelanggan baru bergabung menjadi pengguna awal yang kembali membeli produk tersebut diiringi dengan penerimaan laba dari produk baru.
Kematangan
Pada tahap ini penjualan mencapai tahap kejenuhan. Perusahaan berkonsentrasi meraih pelanggan dari para pesaing, sehingga seringkali menurunkan harga untuk menambah daya tarik. Pada akhir tahap ini beberapa pesaing yang lebih lemah meninggalkan pasar. Sepanjang tahap ini, perusahaan mempromosikan produk-produknya secara agresif untuk melindungi pangsa pasar mereka dan untuk membedakan produk mereka dari para pesaing.
Penurunan
Tahap terakhir dari daur ulang produk adalah tahap Penurunan. Laba menurun dan akan berubah menjadi rugi ketika pemotongan harga terus terjadi dalam pasar keseluruhan yang telah berkurang untuk barang tersebut. Para pesaing secara perlahan keluar dari industry.

* Tahap dalam Pengembangan Produk Baru
Ada enam tahap proses pengembangan barang dan jasa yaitu :
1.    Menghasilkan ide produk
2.    Penyaringan
3.    Analisis pengembangan konsep dan bisnis
4.    Pengembangan produk
5.    Pengujian pemasaran
6.    Komersialisasi
Langkah awal dari proses pengembangan produk adalah menghasilkan ide untuk penawaran baru. Ide bisa datang dari banyak sumber, termasuk saran dari pelanggan, pemasok, karyawan, ilmuwan peneliti, penelitan pemasaran, penemu di luar perusahaan, dan produk pesaing.
Pada tahap kedua penyaringan mengeliminasi ide-ide yang tidak sejalan dengan sasaran keseluruhan perusahaan atau tidak mampu dikembangakan karena keterbatasan sumber daya perusahaan.
Pada Fase analisis, penyaringan lebih lanjut dilakukan. Analisis melibatkan penilaian terhadap penjualan potensial, laba, tingkat pertumbuhan, dan kekuatan persaingan dari produk baru, dan apakah produk tersebut cocok dengan sumber daya produk, distribusi, dan promosi dari perusahaan.
Selanjutnya, sebuah produk sebenarnya dikembangkan, setelah melalui serangkaian pengujian dan perbaikan.
Pada tahap pengujian pemasaran, produk tersebut dijual dalam wilayah terbatas sementara perusahaan meninjau baik tanggapan dari konsumen dan usaha pemasran yang digunakan untuk mendukungnya. Beberapa perusahaan memilih untuk meloncati pengujian pemasran karena merasa bahwa pengujian tersebut dapat membocorkan strategi produk mereka kepada para pesaing.
Pada tahap akhir, yaitu komersialisasi. Pada tahap ini produk secara umum tersedia di pasaran. Terkadang tahap ini dikenal juga sebagai peluncuran produk. Perencanaan yang hati-hati ada dalam tahap ini, karena distribusi, promosi, dan strategi harga dari perusahaan harus dikerahkan untuk mendukung penawaran produk baru.

* Identifikasi Produk

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, symbol, desain, atau beberapa kombinasi yang digunakan untuk mengidentifikasi produk dari satu perusahaan dan untuk membedakan mereka dari penawaran pesaing.
Nama merek (brand name) adalah bagian dari merek yang terdiri atas kata-kata atau huruf-huruf yang terdapat dalam sebuah nama, yang digunakan untuk membedakan penawaran-penawaran perusahaan dari para pesaingnya.
Merek dagang (trademark) adalah sebuah merek yang telah diberikan perlindungan legal. Perlindungan ini diberikan khusus kepada pemilik merek. Perlindungan merek dagang termasuk bukan hanya nama merek tetapi juga logo desain, slogan, elemen pengemasan, dan fitur produk seperti warna dan bentuk.

* Memilih Sebuah Nama Merek yang Efektif

•    Nama merek yang efektif mudah untuk diucapkan,dikenali, dan diingat, dan mereka menggambarkan citra yang baik kepada para pembeli.
•    Nama merek tidak mengandung kata-kata umum, seperti televisi atau otomobil.
•    Dalam kondisi tertentu, perusahaan kehilangan hak eksklusif untuk nama merek mereka jika kata tersebut digunakan secara umum sehingga membuat merek mereka menjadi terminology umum untuk kategori produk tertentu. Contoh : Honda, Aqua.

* Kesetiaan Merek dan Ekuitas Merek
Kesetiaan merek diukur dari 3 tingkatan, yaitu :
1.    Pengenalan merek (brand recognition)
2.    Pemilihan merek (brand preference)
3.    Ketahanan merek (brand insistence)
Pengenalan merek adalah ketika penerimaan merek cukup kuat sehingga konsumen menyadari merek tersebut, tetapi tidak cukup kuat untuk menimbulkan preferensi dibandingkan merek-merek lain. Iklan, sampel gratis, dan kupan diskon di antaranya adalah cara-cara yang paling umum dalam meningkatkan pengenalan merek.
Pemilihan merek terjadi ketika seorang konsumen memilih satu merek perusahaan dibandingkan satu pesaingnya. Pada tahap ini, konsumen biasanya mengandalkan pengalaman sebelumnya dalam memilih produk.
Ketahanan merek adalah tingkat tertinggi dari kesetiaan terhadap merek, di mana konsumen tidak akan menerima substitusi untuk merek yang dipilih.

* Ekuitas merek
Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang secara luas dihargai, yang diberikan untuk nama merek yang sangat sukses di pasaran. Nilai ini dihasilkan dari kombinasi beberapa factor, termasuk kesadaran,loyalitas,dan persepsi kualitas, termasuk perasaan atau gambaran yang diasosiasikan oleh pelanggan dengan merek.

* Strategi Distribusi

* Saluran Disrtribusi
Distribusi langsung
Cara terpendek dan termudah dalam menghubungkan antara produsen dan pelanggan adalah kontak langsung antara kedua belah pihak. Distribusi langsung umum ditemui dalampemasran yang relative mahal,produknya kompleks, yang membuuhkan demonstrasi.
Distribusi Menggunakan Perantara Pemasaran
Walaupun kita berpikir bahwa menambah perantara dalam proses distribusi akan menambah biaya akhir dari produk, seringkali justru pilihan ini sesungguhnya menurunkan harga konsumen akhir. Perantara seperti grosir dan peritel sering memberikan nilai tambah kepada suatu produk ketika produk tersebut bergerak sepanjang saluran distribusi. Mereka melakukannya dengan menciptakan kegunaan, menawarkan pelayanan tambahan, dan mengurangi biaya-biaya.

* Peritelan
Peritel(retailer), adalah anggota saluran distribusi yang menjual barang dan jasa kepada individu untuk langsung mereka gunakan, bukan untuk dijual kembali.
Bagaimana para Peritel Barsaing ?
Berikut langkah untuk mengembangkan sebuah strategi ritel yang kompetitif :
1.    Mengidentifikasi Pasar Sasaran
2.    Memilih strategi produk
3.    Membentuk strategi layanan konsumen
4.    Memilih strategi penentuan harga
5.    Memilih lokasi
6.    Membentuk strategi promosi
7.    Menciptakan suasana toko

Langkah pertama dalam mengembangkan sebuah strategi ritel yang kompetitif adalah memilih target pasar. Pilihan ini membutuhkan evaluasi yang hati-hati terhadap potensi besar dan laba dari pasar yang dipilih dan tingkat persaingan saat ini untuk suatu segmen bisnis.
Memilih strategi produk, selanjutnya peritel harus mengembangkan sebuah strategi produk untuk menentukan bauran terbaik dari barang dagangan untuk memuaskan pasar mereka.
Membentuk strategi layanan konsumen, sebuah strategi layanan konsumen dari peritel memfokuskan diri menarik dan mempertahankan pelanggan sasaran untuk memaksimalkan penjualan dan laba.
Memilih strategi penentuan harga, peritel mendasarkan keputusan harga mereka pada biaya-biaya dalam membeliproduk dari anggota saluran lain dan menawarkan berbagai pelayanan kepada para pelanggan. (lebih detail di bab 14)
Memilih lokasi, sebuah lokasi yang baik sering kali membedakan sukses atau tidaknya ritel. Keputusan tentang lokasi tergantung pada ukuran peritel, sumber daya keuangan, penawaran produk, persaingan, dan tentunya pasar sasarannya.
Membentuk strategi promosi, peritel mendesain iklan dan mengembankan promosi-promosi lain untuk memancing atau merangsang permintaan dan memberikan informasi seperti lokasi toko, penawaran-penawaran barang, harga, dan waktu.
Menciptakan suasana toko, sebuah ritel yang sukses secara erat menggabungkan strategi barang dagangan, harga, dan promosi dengan suasana toko, yaitu karakteristik fisik sebuah toko dan fasilitasnya, untuk memengaruhi persepsi konsumen terhadap pengalaman berbelanja.

* Pengambilan Keputusan Saluran Distribusi dan Distribusi Fisik
Para pemasar dapat memilih saluran distribusi manapun, yang memindahkan barang-barang secara langsung dari produsen ke konsumen, atau saluran distribusi tidak langsung, yang melibatkan perantara pemasaran dalam alur dimana produk mengalir dari produsen sampai ke konsumen akhir.
Idealnya, pilihan tentang saluran distribusi seharusnya mendukung strategi pemasaran perusahaan secara keseluruhan.
Sebelum memilih saluran distribusi, perusahaan harus mempertimbangkan pasar sasaran mereka, jenis barang yang didistribusikan, system dan pertimbangan internal mereka sendiri, dan factor persaingan.

1 komentar: